Teks Bergerak

Selamat Datang di Blog aNak bAngSa

Rabu, 16 Juni 2010

contoh membuat makalah

MAKALAH

Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi

( K K P I )

PENGANTAR SISTEM INFORMASI

BERBASIS KOMPUTER


OLEH :

NUR AINI

TEKNOLOGI KOMPUTER DAN JARINGAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

( S M K ) NEGERI 4

PERTANIAN DAN TEKNOLOGI

DUMAI

TP. 2009/2010

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan bimbingan-Nya, saya dapat munyusun makalah KKPI ini, yang kami harapkan dapat membantu Memperbaiki nilai saya.

Makalah ini saya susun berdasarkan perintah yang di berikan oleh guru bidang study yang bersangkutan. Untuk memudahkan dalam mengecek sejauh mana pengetahuan kami tentang KKPI. Makalah ini saya susun dengan mencari informasi melalui media massa yaitu Internet.

Makalah yang saya buat ini telah saya usahakan agar dapat mudah di mengerti oleh saya sendiri dan orang lain, serta terutama dapat di mengerti oleh guru yang akan memeriksa Makalah ini. saya telah mencari informasi tentang KKPI ini belum lengkap, jadi jika masih ada kekurangan dalam penulisan makalah ini saya mohon di maklumi.

Akhir kata, mudah-mudahan makalah ini memberikan manfaat dalam segala bentuk kegiatan belajar mengajar, khususnya kegiatan belajar mengajar di sekolah sehingga dapat memperlancar dan mempermudah proses pencapaian nilai terutama untuk diri saya pribadi. Terima kasih.

Mampu Jaya, Juni 2010

Nur Aini

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................. i

DAFTAR ISI........................................................................................................... ii

BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................... 1

A. Sejarah Komputer........................................................................................ 1

B. Manfaat Teknologi Informasi......................................................................... 2

BAB II. PEMBAHASAN...................................................................................... 3

A. Manajemen Informasi................................................................................... 3

B. Pengguna dan Pelaku Sistem Informasi.......................................................... 4

C. Sistem.......................................................................................................... 9

D. Perkembangan Sistem Informasi Berbasis Komputer (CBIS)......................... 10

E. Ikhtisar......................................................................................................... 14

BAB III. PENUTUP................................................................................................ 15

A. Kesimpulan.................................................................................................. 15

B. Saran........................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG OLAHRAGA SENAM

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya, mulai dari perilaku sederhana sampai yang kompleks. Perilaku manusia ada yang disadari, namun ada pula yang tidak disadari, dan perilaku yang ditampilkan seseorang dapat bersumber dari luar ataupun dari dalam dirinya sendiri.

Ilmu psikologi diterapkan pula ke dalam bidang olahraga yang lalu dikenal sebagai psikologi olahraga. Penerapan psikologi ke dalam bidang olahraga ini adalah untuk membantu agar bakat olahraga yang ada dalam diri seseorang dapat dikembangkan sebaik-baiknya tanpa adanya hambatan dan factor-faktor yang ada dalam kepribadiannya. Dengan kata lain, tujuan umum dari psikologi olahraga adalah untuk membantu seseorang agar dapat menampilkan prestasi optimal, yang lebih baik dari sebelumnya.

Dalam olahraga, kepercayaan diri sudah pasti menjadi salah satu faktor penentu suksesnya seorang atlet. Masalah kurang atau hilangnya rasa percaya diri terhadap kemampuan diri sendiri akan mengakibatkan atlet tampil di bawah kemampuannya. Karena itu sesungguhnya atlet tidak perlu merasa ragu akan kemampuannya, sepanjang ia telah berlatih secara sungguh-sungguh dan memiliki pengalaman bertanding yang memadai.

Peran pelatih dalam menumbuhkan rasa percaya diri atletnya sangat besar. Syarat untuk untuk membangun kepercayaan diri adalah sikap positif. Beritahu pemain di mana letak kekuatan dan kelemahannya masing-masing. Buatkan program latihan untuk setiap atlet dan bantu mereka untuk memasang target sesuai dengan kemampuannya agar target dapat tercapai jika latihan dilakukan dengan usaha keras. Berikan kritik membangun dalam melakukan penilaian terhadap atlet. Ingat, kritik negatif bahkan akan mengurangi rasa percaya diri.

B. MANFAAT SENAM

Dengan latihan-latihan senam aerobik secara teratur akan memberi keuntungan bagi tubuh kita. Keuntungan tersebut terutama pada jantung dan paru-paru. Jantung kita dapat memompakan jumlah darah yang lebih banyak dan berdenyut lebih lambat. Paru-paru kita akan bertambah kapasitas pernapasannya, masuk dan keluar. Sementara mitokondria kita yakni komponen dari sel otot yang menyimpan oksigen dan mengeluarkan energi menjadi lebih besar dan banyak sehingga badan kita menjadi lebih efisien untuk membuang panas. Dengan senam yang teratur, badan menjadi segar. Segala keletihan setelah bekerja menjadi hilang. Terlebih lagi, daya tahan tubuh meningkat. Di samping itu, kegiatan olah raga ini juga dapat meningkatkan kebersamaan dan merupakan suatu rekreasi yang murah. Ikut senam secara teratur, tidur menjadi lebih enak, pusing-pusing di kepala menjadi hilang.

BAB II

PEMBAHASAN

A. SEJARAH SENAM

Senam pertama kali diperkenalkan pada zaman Yunani kuno. Senam berasal dari kata Gymnastics, Gymnas berarti telanjang, sebab pada waktu itu orang-orang berlatih tanpa memakai pakaian. Sedangkan Gymnasium adalah suatu tempat yang dipergunakan untuk mengadakan latihan senam. Pada zaman itu Gymnastik dilakukan dalam rangka upacara-upacara kepercayaan yaitu guna menyembah dewa Zeus.

Pada awal permulaaan abad ke-20, senam telah menjadi rencana pendidikan di sekolah-sekolah Amerika. Hal ini berkat usaha dari Dr.J.F.Williams, Dr.Dubly sorgen dan Thomas D.Wood.

Frederik Jahn adalah bapak Gymnastik, dia memkombinasikan latihan-latihan gimnastik dengan pertunjukan-pertunjukan patriotik. Dia juga menemukan beberapa perelatan senam, diantaranya adalah palang horizontal, palang sejajar, kuda-kuda melintang, dan bak lompat.

Senam di Negara Indonesia sudah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda. Pada waktu itu namanya “Gymnastiek”, zaman jepang dinamakan “Taiso”. Pemakaian istilah “senam” sendiri kemungkinkan bersamaan dengan pemakaian kata olahraga sebagai pengganti kata sport.

B. PENGERTIAN SENAM

Senam adalah aktivitas fisik yang dilakukan baik sebagai cabang olahraga tersendiri maupun sebagai latihan untuk cabang olahraga lainnya. Berlainan dengan cabang olahraga lain umumnya yang mengukur hasil aktivitasnya pada obyek tertentu, senam mengacu pada bentuk gerak yang dikerjakan dengan kombinasi terpadu dan menjelma dari setiap bagian anggota tubuh dari komponen-komponen kemampuan motorik seperti : kekuatan, kecepatan, keseimbangan, kelentukan, agilitas dan ketepatan. Dengan koordinasi yang sesuai dan tata urutan gerak yang selaras akan terbentuk rangkaian gerak artistik yang menarik.

Untuk mengetahui pengertian senam, kita harus mengetahui cirri-ciri senam antara lain:

1. Gerakan-gerakannya selalu dibuat atau diciptakan dengan sengaja.

2. Gerakan-gerakannya harus selalu berguna untuk mencapai tujuan tertentu (meningkatkan kelentukan, memperbaiki sikap dan gerak atau keindahan tubuh, menambah ketrampilan, meningkatkan keindahan gerak, meningkatkan kesehatan tubuh).

3. Gerakannya harus selalu tesusun dan sistematis.

Berdasarkan cirri-ciri diatas, batasan senam adalah latihan tubuh yang dipilih dan diciptakan dengan berencana, disusun secara sistematis dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi secara harmonis.

Pada tingkat sekolah atau yunior pertandingan dapat dibatasi pada nomor-nomor tertentu, biasanya senam lantai dan kuda-kuda lompat. Pertandingan tingkat Nasional dan Internasional bagi pria terdiri dari 6 (enam) nomor yakni : senam lantai, kuda-kuda lompat, kuda-kuda pelana, palang sejajar, palang tunggal, dan gelang-gelang. Sedang bagi wanita ada 4 (empat) nomor : senam lantai, kuda-kuda lompat, balok keseimbangan, dan palang bertingkat.

Penilaian diberikan oleh 4 (empat) orang wasit yang dipimpin oelh seorang wasit kepala. Setiap peserta pertandingan harus melakukan 2 (dua) macam rangkaian pada setiap nomor atau alat, satu rangkaian wajib (yang telah ditentukan terlebih dahulu) dan satu rangkaian pilihan atau bebas masing-masing. Nilai seseorang adalah rata-rata dari dua nilai tengah dengan membuang nilai tertinggi dan nilai terendah dari 4 (empat) orang wasit. Pesenam dengan nilai akumulasi tertinggi menjadi juara ke I dalam kategori serba bisa, tertinggi kedua menjadi juara ke II dan seterusnya.

Juara regu ditentukan dengan penjumlahan 5 (lima) nilai terbaik dari 6 (enam) anggota regu dan setiap alat. 6 (enam) peserta terbaik dari semua atlet turut dalam pertandingan final pada tiap-tiap atlet dan nilai akhir yaitu rata-rata dari rangkaian bebas/pilihan dan wajib terdahulu disatukan dengan nilai rangkaian bebas/pilihan dalam final. Nilai ini menentukan urutan pemenang tiap alat.

Para wasit memberikan nilai pada waktu bersamaan. Nilai maksimum adalah : 10,000. Hukuman-hukuman diberikan dengan pengurangan nilai pada pelaksanaan yang salah, penguasaan yang kurang baik, dibantu orang lain, jatuh dari alat atau melampaui batas waktu. Selain itu dinilai pula faktor kesulitan gerak dan penampilan estetikanya. Besar pengurangan nilai adalah persepuluhan. Peraturan penilaian direvisi setiap 2 (dua) tahun. Semua gerakan mempunyai faktor kesulitan yaitu : A, B dan yang tersukar adalah C. Rangkaian latihan biasaya terdiri atas sikap-sikap statis yang memerlukan tenaga yang besar disambung dengan gerakan-gerakan berirama y agn sesuai. Sementara sejumlah berntuk gerak memerlukan kekuatan yang lain memerlukan mobilitas atau keterampilan.

C. MACAM-MACAM SENAM

1. Senam Lantai

Senam lantai pada umumnya disebut floor exercise, tetapi ada juga yang menamakan tumbling. Senam lantai adalah latihan senam yang dilakukan pada matras, unsur-unsur gerakannya terdiri dari mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara, menumpu dengan tangan, atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang atau pada saat meloncat ke depan atau belakang. Jenis senam ini juga disebut latihan bebas karena pada waktu melakukan gerakan pesenam tidak mempergunakan suatu peralatan khusus. Bila pesenam membawa alat berupa bola, pita, atau alat lain, itu hanyalah alat untuk meningkatkan fungsi gerakan kelentukan, pelemasan, kekuatan, ketrampilan, dan keseimbangan.

Senam lantai dilakukan di atas area seluas 12×12 m dan dikelilingi matras selebar 1 m untuk keamanan pesenam. Rangkaian gerakan senam harus dimulai dari komposisi gerakan ringan, sedang, berat, dan akrobatik, serta mengandung gerakan ketangkasan, keseimbangan, keluwesan, dll. Pesenam pria tanpil dalam waktu 70 detik dan wanita tampil diiringi music dalam waktu 90 detik. Gerkan-gerakan yang menekankan tenaga harus dilakukan secara lambat dan sikap statis sekurang-kurangnya 2 detik. Gerakan-gerakan salto harus dikerjakan setinggi bahu.

Macam-macam bentuk gerakan senam lantai antara lain:

a) Guling ke depan

b) Guling ke belakang

c) Lompat harimau

d) Keseimbangan kepala

e) Keseimbangan tangan

f) Handspring

g) Back handspring

h) Meroda

i) Stut

j) Round off

k) Kep

l) Neck kip

m) Head kip

n) Kayang

o) Sikap lilin

p) Sikap kayang

q) Salto

r) Dll

2. Senam Artistik

Lahirnya senam artistik di Indonesia yaitu pada saat menjelang pesta olahraga Ganefo I di Jakarta pada tahun 1963, yang mana setiap artistik merupakan salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan, untuk ini perlu dibentuk suatu organisasi yang berfungsi menyiapkan para pesenamnya. Organisasi ini dibentuk pada tanggal 14 Juli 1963 dengan nama PERSANI (Persatuan Senam Indonesia), atas prakarsa dari tokoh-tokoh olahraga se-Indonesia yang menangani dan mempunyai keahlian pada cabang olahraga senam. Promotornya dapat diketengahkan tokoh-tokoh dari daerah seperti : Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara. Wadah inilah kemudian telah membina dan menghasilkan atlet-atlet senam yang dapat ditampilkan dalam Ganefo I dan untuk pertama kalinya pula pesenam-pesenam Indonesia menghadapi pertandingan Internasional. Kegiatan selanjutnya adalah mengikut sertakan tim senam dalam rangka Konferensi Asia Afrika I dan dalam Ganefo Asia, dimana untuk mempersiapkan atlet-atlet Indonesia ini dipanggil pelatih-pelatih senam dari RRC, maka dengan demikian Indonesia mengalami kemajuan dalam prestasi olahraga senam. Tetapi sangat disayangkan bahwa harapan yang mulai tumbuh harus berhenti sementara oleh karena suasana politik yaitu saat meletusnya G 30 S/PKI, sehingga pelatih-pelatih dari RRC harus dikembalikan ke negaranya.

Usaha untuk mengejar ketinggalan ini maka pada tahun 1967 dikirim seorang pelatih Indonesia yaitu : Sdr. T. J. Purba ke Jerman Timur untuk sekolah khusus pelatih senam artistik selama 26 bulan. Kemudian sebagai titik tolak yang kedua adalah dimasukkannya cabang olahraga senam artistik yang pertama kalinya dalam Pekan Olahraga Nasional (PON VII/1969) di Surabaya, dan kemudian untuk seterusnya dimasukkan dalam setiap penyelenggaraan PON.

Peralatan Senam Artistik

Ukuran alat

  1. Untuk putra ada 6 alat

1) floor exercise (lantai) : ukuran 12×12 m

2) pommel horse (kuda-kuda pelana) ; panjang 1.60 m dan tinggi 1.10 m

3) parallelbar (palang sejajar) : panjang 3.50 m, jarak 0.48 s/d 0.52 m, tinggi 1.75 m

4) rings (gelang-gelang) : tinggi 2.55 m dan jarak 0.50 m

5) horse vault (kuda-kuda lompat) ; panjang 1.60 m dan tinggi 1.35 m

6) horizontal bar (palang tunggal) : panjang 2.40 m dan tinggi 2.55 m

  1. Untuk putrid ada 4 alat

1) horse vault (kuda-kuda lompat) : panjang 1.60 dan tinggi 1.20 m

2) univen bars (palang bertingkat) : panjang 2.40 m, tinggi palang bawah 1.50 m, tinggi palang atas 2.30 m

3) balance beam (balok keseimbangan) : panjang 5.00 m dan tinggi 1.20 m

4) floor exercise (lantai) : ukuran 12×12 m

Peraturan Umum Senam Artistik

1) Kejuaraan Beregu (kompetisi I)

2) Setiap regu terdiri dari 6 pesenam putra/putri

3) Terdiri dari rangkaian wajib dan rangkaian pilihan, pada putra 6 alat, putrid 4 alat

4) Juara beregu (kompetisi I) adalah regu dengan jumlah nilai terbanyak dari jumlah 5 pesenam terbaik pada masing-masing alat untuk rangkaian wajib dan rangkaian pilihan.

5) Nilai maksimum untuk putra adalah: 12 nomor pertandingan x 50 = 600 (wajib dan pilihan), 60 nomor pertandingan x 50 = 300 (pilihan)

6) Nilai maksimum untuk putri adalah: 8 nomor pertandingan x 50 = 400 (wajib dan pilihan), 4 nomor pertandingan x 50 = 200 (pilihan)

7) Kejuaraan perorangan serba bias (kompetisi II)

8) Peserta finalis diambil dari 36 pesenam terbaik dari hasil kompetisi I, atau 1/3 dari jumlah peserta

9) Dibatasi 3 pesenam dari tiap Negara/daerah

10) Hanya melakukan rangkaian pilihan untuk putra 6 alat dan putrid 4 alat

11) Juara perorangan serba bisa (kompetisi II) adalah pesenam dengan jumlah nilai terbanyak dari nilai rata-rata pada kompetisi I (wajib dan pilihan), ditambah dengan nilai kompetisi II pada seluruh alat

12) Nilai maksimum untuk putra = 120

13) Nilai maksimum untuk putri = 80

14) Kejuaraan perorangan per alat (kompetisi III)

15) Peserta finalis diambil dari 8 pesenam terbaik dari hasil kompetisi I pada alat tersebut

16) Dibatasi 2 pesenam dari tiap Negara/daerah dan hanya 3 alat yang boleh diikuti oleh seorang pesenam

17) Hanya melakukan rangkaian pilihan untuk putra 6 alat dan putrid 4 alat

18) Juara perorangan per alat (kompetisi III) adalah pesenam dengan jumlah nilai terbanyak dari nilai rata-rata pada kompetisi I (wajib dan pilihan) ditambah dengan nilai kompetisi III pada masing-masing alat

19) Nilai maksimum putri =20

3. Senam Aerobik

Aerobik adalah suatu cara latihan untuk memperoleh oksigen sebanyak-banyaknya. Senam Aerobik adalah olahraga untuk peningkatan kesegaran jasmani bukan olahraga prestasi, akan tetapi olahraga preventif yang dapat dilakukan secara masal.

Pembagian senam Aerobik menurut cara melakukan dan musik pengiring, yaitu:

  1. High impact aerobics (senam aerobik aliran gerakan keras)
  2. Low impact aerobics (senam aerobik aliran gerakan ringan)
  3. Discorobic (kombinasi antara gerakan-gerakan aerobik aliran keras dan ringan disko)
  4. Rockrobic (kombinasi gerakan-gerakan aerobik dan ringan serta gerakan-gerakan rock n’roll)
  5. Aerobic sport (kombinasi gerakan-gerakan keras dan ringan serta gerakan-gerakan kalestetik/kelentukan)

Tahap-tahap melakukan senam aerobik adalah sebagai berikut:

  1. Pemanasan selama 10 menit.
  2. Latihan inti selama 15 – 20 menit.
  3. Pendinginan/pelemasan selama 5 menit.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dengan pembuatan makalah ini kami mengambil sebuah kesimpulan :

1. Menambah pengetahuan kami terutama pada bidang olahraga senam dan pengetahuan luar melalui internet.

2. Mengetahui semua yang mencangkup olah raga senam, mulai dari sejarah, pengertian, manfaat, macam-macam senam, dan cara peragaan senam.

3. Mengasah ilmu pengetahuan dalam pembuatan makalah.

4. Menambah wawasan tentang pengetahuan senam

B. SARAN

Saran kami untuk pembahasan makalah senam ini adalah :

1. Jangan bosan melakukan senam, terutama senam di sekolah.

2. Terus kembangkan olahraga senam di Indonesia untuk kemajuan bangsa dan Negara.

3. Rajin-rajinlah melakukan senam,agar tubuh kita sehat dan terhindar dari penyakit.

DAFTAR PUSTAKA

Aini Nur, Siswi SMK Negeri 4 Dumai, X TKJ, SMK N 4 Dumai.2009

Http ://www.Google.co.id/Tentang+KKPI.Htm

Http ://www.wordpress.com/Makalah+kkpi.Htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar